BANTUL–Tak hanya Persiba Bantul yang berencana menggelar evaluasi
setelah kompetisi Indonesia Premier League (IPL) 2011/2012 rampung.
Paserbumi, suporter Persiba, juga mengagendakan hal serupa.
“Kami tetap lakukan evaluasi internal komunitas. Evaluasi itu kami
maksudkan untuk memantapkan konsolidasi saja,” ujar Carik Paserbumi,
Paryanto, kepada Harian Jogja, Selasa (24/7).
Menurut Paryanto, agenda itu bakal terlaksana pada pertengahan bulan
puasa ini. Evaluasi bakal dibarengkan dengan kegiatan buka yang
rencananya melibatkan korwil-korwil atau bregodo yang ada di bawah Paserbumi.
“Pastinya tanggal berapa kami belum bisa tentukan. Tapi kami usahakan
bisa terlaksana pada pertengahan Ramadan,” tandas Paryanto.
Paryanto membeberkan yang menjadi bahan evaluasi salah satunya
penurunan dukungan Paserbumi saat Persiba tampil di Stadion Sultan Agung
sepanjang kompetisi IPL musim ini. Diharapkan, dari evaluasi tersebut
dapat ditemukan jalan keluar untuk mengembalikan animo besar publik
sepakbola Bantul terhadap kiprah Persiba di kompetisi nasional.
“Dulu di kompetisi Divisi Utama saja dapat memadati stadion. Tapi
musim ni justru anjlok drastis. Jadi kami ingin musim depan animo besar
itu bisa kembali ditunjukkan,” pungkasnya.
Selain itu, juga akan dilakukan pembahasan mengenai penyegaran
pengurus Paserbumi. Paryanto berharap Paserbumi mampu menjaring
kader-kader potensial yang nantinya siap melanjutkan kiprah ketika
pengurus lama sudah tidak produktif lagi. Beberapa waktu yang lalu,
Sekarbumi (suporter wanita Persiba), melalui ketuanya, Tegawati juga
mengharapkan agar segera ada reorganisasi di tubuh komunitas Sekarbumi.
Berita : paryanto di Harian Jogja
http://www.harianjogja.com/baca/2012/07/25/paserbumi-evaluasi-penurunan-animo-anggota-204332
Mengaji dengan Hati: Mengapa Tahfidz Penting untuk Kaum Muslim?
-
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Sebagai seorang Muslim, kita
diwajibkan untuk membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Quran. Salah satu
cara terb...
1 minggu yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan koment