Fraksi Partai Keadilan Sejahtera melalui Ketua fraksinya Agus Effendi mengeluarkan pernyataan keras terkait hal itu.
"Dengan sangat terpaksa, kami menolak dana hibah persiba," ujar Agus Effendi di ruang pertemuan DPRD Bantul.
Lebih baik, lanjutnya, anggaran itu ditujukan untuk bagian kesehatan, pendidikan dan perumahan rakyat yang belum mendapat porsi anggaran yang maksimal.
Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu mendapat pengaduan dari tukang becak yang harus membayar biaya rumah sakit Rp 34 juta, tetapi asuransi hanya mengcover Rp 10 juta. Ada juga warga Bantul di Imogiri yang sejak gempa 2006 belum mendapat perumahan.
"Bukan berarti kami tidak cinta tetapi kebijakan anggaran menjadi pertimbangan kami, sedangkan Persiba sudah mendapat kucuran dana Rp 8 milyar," ujarnya.
Agus menambahkan, memang secara perundang-undangan hal itu diperbolehkan tetapi seharusnya sedikit demi sedikit turunnya.
Bupati Bantul Sri Suryawidati mengatakan, sebenarnya usulan eksekutif Rp 12,8 M tetapi hanya Rp 8 M yang cair. Dana sejumlah Rp 8 Milyar itu seharusnya hanya untuk bertahan di Divisi Utama, tetapi di luar dugaan justru juara dan lolos ke ISL.
Biaya untuk pertandingan mulai dari delapan besar hingga puncak kejuaraan tidak masuk dalam hitungan."Tahun depan sudah tidak boleh menggunakkan APBD, hal itu merupakan catatan sendiri bagi Bantul,jadi ini yang terakhir," ujar Sri Suryawidati. (*)
Editor : iwan
http://jogja.tribunnews.com/2011/08/10/fraksi-pks-tolak-dana-hibah-persiba-bantul
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan koment